Selasa, 24 Juni 2014

"Semarang 18062014"

Apa yang asik di Semarang..
Bulan ini kami dapat undangan untuk menghadiri acara bimbingan teknis di Hotel Santika Semarang selama 3 hari
Seperti biasa aku nyari nyari tempat yang asik buat didatangi..kebetulan aku ambil pesawat pagi lewat Jakarta agar kira kira sampai di semarang masih sempat jalan jalan sebelum acara yang pembukaannya di mulai pukul 19.00 wib

Tiba di Semarang pukul 10.45, mampir dulu di counter garuda bagage service gara gara ketinggalan buku the naked traveler 4 nya Trinity di seat..haha..
Nyewa mobil avanza per jam dengan sopir Pak Masruri yang pro Jokowi habis..><

Pertama, kita pergi ke Sam Po Kong
Tempat dimana ada sejarah tempat persinggahan pertama seorang laksamana Tiongkok beragama Islam bernama Cheng Ho/Zheng He

Menurut cerita, Laksamana Zheng He sedang berlayar melewati laut jawa ada seorang awak kapalnya yang sakit, ia memerintahkan membuang sauh. Kemudian ia merapat ke pantai utara semarang dan mendirikan sebuah masjid di tepi pantai yang sekarang telah berubah fungsi menjadi kelenteng. Bangunan itu sekarang telah berada di tengah kota Semarang di akibatkan pantai utara jawa selalu mangalami pendangkalan diakibatkan adanya sedimentasi sehingga lambat-laun daratan akan semakin bertambah luas kearah utara (wikipedia)

Saya mampir sebentar saja di sini tidak sempat masuk ke gua batu, foto foto pake baju cina pun nggak..karena masih rencana mengunjungi tempat yang lain..






setelah dari sam po kong saya terus ke Masjid Agung Jawa Tengah yang letaknya agak pinggir kota kira kira 20 menitan dari sam po kong

Masjid Agung Jawa Tengah dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Diarsiteki oleh Ir. H. Ahmad Fanani dari PT. Atelier Enam Jakarta yang memenangkan sayembara desain MAJT tahun 2001. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa namun dibagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah lagi dengan 4 menara masing masing setinggi 62 meter ditiap penjuru atapnya sebagai bentuk bangunan masjid universal Islam lengkap dengan satu menara terpisah dari bangunan masjid setinggi 99 meter.
Gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 pilar dipelataran masjid. Pilar pilar bergaya koloseum Athena di Romawi dihiasi kaligrafi kaligrafi yang indah, menyimbolkan 25 Nabi dan Rosul, di gerbang ditulis dua kalimat syahadat, pada bidang datar tertulis huruf Arab Melayu “Sucining Guno Gapuraning Gusti“

Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Untuk menunjang tujuan tersebut, Masjid Agung ini dilengkapi dengan wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamar berbagai kelas, sehingga para peziarah yang ingin bermalam bisa memanfaatkan fasilitas.
Daya tarik lain dari masjid ini adalah Menara Al Husna atau Al Husna Tower yang tingginya 99 meter. Bagian dasar dari menara ini terdapat Studio Radio Dais (Dakwah Islam). Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam, dan di lantai 18 terdapat Kafe Muslim yang dapat berputar 360 derajat. Lantai 19 untuk menara pandang, dilengkapi 5 teropong yang bisa melihat kota Semarang. Pada awal Ramadhan 1427 H lalu, teropong di masjid ini untuk pertama kalinya digunakan untuk melihat Rukyatul Hilal oleh Tim Rukyah Jawa Tengah dengan menggunakan teropong canggih dari Boscha.
(Wikipedia)





dari sana saya ke Lawang Sewu yg ternyata letaknya di tengah kota saja dekat bundaran tugu muda

Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu kalo dihitung sekitar 400 an, akan tetapi ternyata satu pintu memiliki 2 daun pintu yg bisa dilipat.
Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT KAI. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19 Oktober 1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.
Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero
(Wikipedia)


 


setelah dari Lawang Sewu terus lewat di Kota lama..melihat bangunan bangunan tua yang banyak tidak terpelihara, tetapi ada juga yg dipelihara dengan bagus karena masih dipakai seperti pabrik rokok, gereja blenduk, kantor pos yang meskipun udah dicat tetapi masih kelihatan antiknya, juga ada bangunan yang dipakai untuk restoran Ikan Goreng Cianjur ..
gereja blenduk
Lanjut beli oleh oleh Bandeng Juwana yang terkenal dan lunpia di gajah mada, trus ke hotel, istirahat dan siap siap acara pembukaan kegiatan di malam harinya. ^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar