Minggu, 16 Maret 2014

Bekerja dengan HATI

Ketika pulang menjenguk teman kecelakaan di rumah sakit tergelitik hati untuk menulis ini..
Pantaskah jika pasien kelas 3 tidak dilayani seperti pasien kelas 1, dilayani apa adanya (kebetulan pasien kelas 3 biasanya menerima saja diperlakukan apa adanya dan takut untuk byk menuntut), dibiarkan pake baju kotor, pake sprei yang itu itu juga selama dirawat, dan lain lain sebagainya..
Apakah mereka harus bayar mahal untuk pelayanan..tidak perlu lah pelayanan seperti di hotel, tapi manusiakan lah mereka, dan tempatkan lah dirimu di tempat mereka, jika kamu jadi mereka, mau kamu dilayani seperti itu??

Rasanya masalah rumah sakit yang tidak melayani pasiennya dengan baik amat sangat sering kita dengar di televisi dan baca di koran. Saya juga bekerja di pelayanan, saya ngerti bahwa kita juga bisa capek karena pasien yang banyak, belum lagi pasien yang cerewet, susah diajak kerjasama, tapi itulah pekerjaan kita. Begitu kita bekerja di bidang pelayanan maka apapun kondisi kita, please layani orang lain dengan baik. Pasien nggak akan mau tau dengan keadaan kita, yang mereka mau "dilayani". Seandainya kita jadi pasien atau pengguna pelayanan, keinginan kita juga pasti sama..

Rumah sakit yang notabene seharusnya menjadi tempat yang nyaman buat orang sakit (bukannya orang sakit jadi tambah sakit) berubah jadi hotel bintang pilihan..mau kelas apa agar dilayani sesuai dengan kelasnya. 
Padahal, saat kita memilih untuk melayani orang, kita sudah berniat baik, jangan sampai ke depannya tujuan niat itu melenceng hanya karena materi. Apapun kelasnya, pasien berhak di perlakukan dengan sama. Tidak bisa kah kita bekerja dengan hati, bukan karena banyak tidaknya materi..

Semoga tidak semua rumah sakit dan pelayanan rumah sakit seperti itu.
Manusia jadi mulia karena mereka bisa memuliakan orang lain, 
Bukan karena kita sedikit lebih pintar dari orang lain kita merasa berhak membodohi orang.
Pasien rumah sakit kelas apapun mereka adalah manusia yang patut kita perlakukan baik.
Berlaku lah seakan akan dirimu atau keluargamu pasien tersebut, tentunya kamu tahu apa yang kamu inginkan jika menjadi pasien.

17 Maret 2014



 

Senin, 10 Maret 2014

Learning from another person

Ketika beberapa tahun yang lalu aku bekerja di sebuah laboratorium swasta aku belajar banyak hal.
Dokter praktek di tempat ku bekerja adalah seorang ahli Hematologi Onkologi atau lebih sederhananya dia dokter spesialis penyakit darah dan kanker.
Bisa dibayangkan pasien yang datang ke prakteknya adalah pasien pasien yang memiliki penyakit lumayan berat.
Ada beberapa pasien langganan yang berkesan karena kita sering ngobrol, by the way aku bahkan sudah lupa nama mereka dan wajah mereka karena kejadiannya sudah bertahun tahun yg lalu.

Ada seorang remaja cowok yg datang karena Hemoglobinnya selalu rendah, dia mahasiswa, jadi apabila dia sudah merasa pusing dia tahu kalo Hbnya sdh di bawah 6gr/dl jadi dia langsung ke rumah sakit langganannya untuk ditransfusi, setelah 2 hari dia sudah bisa kuliah lagi dan beraktivitas seperti biasa. Pertama kali dia datang ke tempatku Hbnya sekitar 5 gr/dl saja tapi dia datang sendiri naik motor untuk diperiksa, orgnya sangat optimistis dan suka bercerita macam macam..soal keluarga, teman teman kuliahnya..dll
Aku juga pernah bertemu ayahnya, beliau juga org yang sangat cepat akrab dengan org lain.
Setelah dia diperiksa di dokter ternyata dia mengalami kelainan darah berupa anemia defisiensi zat besi (Fe), jd sejak itu apabila dia merasa mulai pusing dia akan ke tempat praktek dan ditransfusi Fe selama 2 jam setelah itu dia segar kembali..dia tidak perlu lagi transfusi darah hampir seminggu sekali..transfusi Fe ini lebih bertahan lama buatnya..
Apa kabar dirimu dik? Aku harap kamu tetap ceria menjalani hidup ini, pasti kamu sudah selesai kuliah saat ini, atau mungkin kamu sudah menikah juga dengan pacar yang kau ceritakan dulu..ak harap kamu baik baik saja dan akan terus baik baik saja..

Ada seorang remaja cewek, siswi SMP, dia sering sekali pingsan dan kemudian badannya lebam lebam biru padahal tidak terantuk apapun. Pernah dia pingsan dan menabrak sesuatu sehingga kena matanya, mata itu bengkak biru ada sedikit perdarahan di kornea dan lama sekali baru kembali seperti biasa. aku tidak ingat apa diagnosa nya tapi dia harus rutin berobat. akhirnya dia berhenti sekolah, ayah dan ibunya keduanya bekerja tapi biaya pengobatan hampir menyusahkan hidup mereka sampai sampai dokter menganjurkan untuk minta keterangan tidak mampu ke RT khusus untuk pengobatannya agar dia bisa diobati di rumah sakit dengan program jamkes.
entahlah bagaimana keadaannya sekarang..aku berharap Allah memberikan yang terbaik untuknya dan keluarga.

Ada seorang nyonya kaya yang punya kanker serviks stadium empat. Setiap kali konsultasi ke dokter atau pun ke rumah sakit dia memakai baju baju bagus dan berdandan sangat cantik, berjalan pelan karena jika cepat akan membuatnya kesakitan. Sakit yang nggak bisa kubayangin bagaimana dia menahannya hingga dia harus mengkonsumsi obat sekelas morfin untuk menahan rasa sakitnya tersebut.
Jika disodorkan kursi roda dia menolak dengan kata kata "Saya nggak mau kelihatan kayak org sakit"begitulah dia, selalu gaya meskipun sedang menderita sakit yang amat sangat. Dia tidak ingin dikasihani karena sakit.
Beberapa bulan kemudian setelah berobat kemana mana sampai pengobatan alternatif akhirnya beliau meninggal juga.

Itulah 3 pasien yang selalu teringat oleh aku, selain pasien yang paling sering konsultasi dan berobat sehingga kita sering ngobrol. Banyak kepingan kepingan cerita, harapan, semangat yang ditularkan mereka kepadaku, kadang aku bisa menangis dan tertawa bersama kisah mereka.
Ternyata ada beberapa orang yang ketika memiliki suatu penyakit berat pada akhirnya mereka berdamai dengannya, walaupun mungkin awalnya begitu berat dan tidak bisa diterima tapi akhirnya akan terbiasa dengannya, tiba-tiba saja itu bukan jadi beban yang berat lagi. Aku belajar bahwa hidup itu harus optimis, banyak bersyukur, percaya bahwa Allah tidak memberikan seseorang cobaan melebihi kemampuannya.
Ketika aku bersyukur dengan nikmat sehat yang diberikan oleh Allah Swt maka di sana ada orang yang bersabar diberikan penyakit..

 Alhamdulillah
Banjarbaru (10 Maret 2014)