Selasa, 29 Desember 2015

"BANYAK PESONA di LOKSADO"


 Ada satu pepatah dari Lao Tzu berbunyi journey a thousand miles is begin with a single step (perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu langkah). Ya, pepatah kuno itu menuntun saya menelusuri kepingan-kepingan keindahan Indonesia selagi punya waktu. Penelusuran itu juga termasuk di daerah saya sendiri yaitu Loksado, salah satu destinasi wisata Kalimantan Selatan yang tak bosan untuk dieksplore. 


Loksado mungkin tidak seindah tempat-tempat lain di Indonesia, namun dengan pesonanya tersendiri tak pernah sepi dari wisatawan terutama wisatawan lokal yang ingin berpetualang menikmati keindahan alam. 
Satu kalimat tidak akan cukup untuk menggambarkan Loksado. 


Perjalanan berawal kota Banjarbaru menempuh perjalanan darat sekitar 
2,5 jam, saya dan rombongan sampai di Kandangan, 
ibukota Hulu Sungai Selatan.  
Dari Kandangan menuju Loksado memakan waktu 1 jam melewati pemandangan pegunungan Meratus yang luar biasa indah.


Untuk menikmati suasana Loksado kali ini kami memutuskan untuk menginap 1 malam di Mount Meratus Resort
Tempat yang nyaman dengan konsep back to nature sehingga terasa lebih menyatu dengan alam, 
resort ini juga berada di pinggir sungai Amandit. 
Dari depan kamar kita bisa langsung melihat dinding-dinding pegunungan yang membatasi sungai. Berjalan sedikit melewati taman yang asri kita bisa langsung sampai di pinggir sungai berbatu yang mengalirkan air sejuk.


Mount Meratus Resort

Pemandangan dari depan kamar penginapan

Air Terjun Haratai

Karena waktu terbatas yang kami miliki untuk eksplore jadi kami memutuskan untuk ke air terjun yang paling mudah dituju yaitu air tejun Haratai yang terletak di Desa Haratai Loksado. 
Air terjun ini merupakan satu dari banyak air terjun yang terdapat di Loksado. Sesampai di penginapan kami langsung ke Haratai dengan menggunakan ojek yang merupakan satu-satunya alat transportasi  untuk menuju ke sana.


Akses jalan menuju Haratai cukup baik dimana jalanan sudah disemen oleh pemerintah daerah. Jalan yang dilalui cukup berliku, setelah lepas dari perkampungan maka akan didapati jalan agak sempit dengan sisi sebelah gunung dan sisi sebelahnya jurang.


Perjalanan menuju Haratai sekitar 20 menit dan akhirnya kami sampai di jembatan menuju air terjun. Dari jembatan kita harus berjalan sekitar 10 menit lagi untuk benar-benar sampai. Jalan menuju air terjun sangat teduh dengan pohon pohon besar menaungi jalanan, sebagian pohon-pohon tersebut adalah pohon kayu manis.

Ada gazebo yang bisa dipakai untuk berteduh dekat dengan air terjun. Beritahu tukang ojek jika kita ingin berenang di bawah air terjun agar mereka bisa mengawasi untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan karena daerah masih terpencil dan agak rawan.

Menghabiskan waktu dengan duduk di batuan sambil merendam kaki di air yang dingin serta merasakan percikan air terjun yang sampai di badan juga sudah menyenangkan buat dilakukan.  

Jembatan menuju air terjun Haratai

Air terjun Haratai 1



Sensasi Bamboo Rafting di Sungai Amandit

Yang tidak boleh dilewatkan jika ke Loksado adalah Bamboo Rafting atau masyarakat lokal menyebutnya dengan belanting paring. 
Lanting ini terbuat dari bambu yang diikat. 
Lanting bambu ini fleksible jika dikendarai di atas sungai yang banyak jeram dan batuan. Hampir semua masyarakat dayak di Loksado mahir menggunakan lanting ini. Konon dulu lanting digunakan untuk membawa hasil panen masyarakat ke kota lewat jalur sungai, kemudian sesampai di tujuan lanting ini akan dibuka ikatannya dan bambunya bisa di jual.


Untuk memesan lanting bambu kita cukup bilang di penginapan dan mereka akan menghubungkannya. Karena penginapan kami berada di pinggir sungai Amandit maka kami cukup menunggu di aula penginapan sebelum turun menuju sungai. Joki lanting akan datang menjemput beserta peralatan keamanan berupa pelampung dan helm.


Menikmati perjalanan 2-3 jam menaiki lanting bambu ini benar benar pengalaman yang menyenangkan. Satu lanting diisi oleh 3 orang penumpang ditambah 1 orang joki. Kita bisa membawa makanan dan minuman untuk mengusir kebosanan jika arus santai, tapi jangan buang sampahnya ke sungai ya. Waktu yang nyaman untuk belanting paring ini adalah di pagi hari agar tidak terlalu panas.


Saat menaiki lanting bambu kita bisa mengalami apapun di perjalanan tanpa persiapan. Bambu bisa saja tiba-tiba terbelah karena menabrak batu, landas bahkan terbalik. Banyak tidaknya kejadian sepanjang arung jeram ini tergantung pengalaman joki lanting. Cara pemilihan arah agar mengurangi resiko terbalik dan cepatnya tindakan joki mengatasi masalah yang dihadapi di depan mata. Sensasinya tak terkatakan, pastinya beda dengan rafting menggunakan perahu karet.


Kegiatan berakhir di end point rafting Tanuhi, 
di pelabuhan para joki melepas ikatan bambunya kemudian diangkut pakai mobil atau sepeda motor untuk kemudian bisa dipakai lagi. 
Dari sini kami diangkut dengan mobil pick up melewati sisi-sisi gunung yang indah menuju destinasi wisata lain di Tanuhi.

belanting bambu

belanting bambu melewati arus deras

Kolam Air Panas Tanuhi

Kolam ini merupakan salah satu objek wisata yang selalu ramai. Wisatawan yang ingin masuk bisa membayar tiket  yang cukup murah yaitu Rp.3.500,00/orang. Tempat ini dikelola oleh Pemerintah Daerah 
Hulu Sungai Selatan.


Tempatnya sangat lengkap, selain kolam air panas dari panas alam, 
juga ada kolam renang, cottage, aula pertemuan, kantin dan lapangan tenis. Di sekeliling tempat ini kita disuguhi pemandangan hutan dan gunung yang sangat menyejukkan. Tempat ini juga sering digunakan untuk kegiatan family gathering instansi pemerintah maupun swasta.

Pemandangan di cottage Tanuhi
Dari Tanuhi kami diantarkan kembali ke penginapan dan bersiap-siap untuk pulang karena perjalanan kali ini sudah berakhir, akan tetapi masih ada waktu lain untuk kembali menyambangi tempat-tempat lain yang tidak termasuk di penelusuran kali ini di Loksado.
Mari kita berpetualang di Kalimantan Selatan..
Jangan lupa untuk terus menjaga alam Indonesia tercinta ini yaa..



Info dan Tips :
- Bandara Syamsudin Noor yang terletak di Kota Banjarbaru dapat dituju dari berbagai tempat di Indonesia dengan penerbangan komersial seperti Garuda Indonesia yang menyediakan penerbangan dari banyak kota besar di Indonesia. Jika Anda ingin langsung menuju Loksado bisa mencarter mobil di sekitaran bandara, atau minta antar taksi/ojek ke depan jalan yang dilalui angkutan umum.
-Loksado berjarak sekitar 38 Km dari Kota Kandangan atau 165 Km dari Kota Banjarmasin. Bisa ditempuh dengan menggunakan angkutan umum atau kendaraan pribadi. Jika menggunakan angkutan umum, dari terminal di kota Kandangan untuk ke Loksado atau Tanuhi bisa menggunakan ojek (tarif Rp.60.000,00 – Rp.100.000/sekali jalan) atau carter mobil (Rp.300.000,00/ sekali jalan)
-Penginapan recommended : Mount Meratus Resort di Loksado, tarif Rp.350.000 – Rp.400.000,00 Cp.082115091548. Selain itu banyak juga homestay murah di sekitar Loksado dan Tanuhi dengan tarif berkisar Rp.100.000,00 – Rp.150.000,00
-Lanting bambu : Rp.300.000,00
-Ojek ke Haratai dari Loksado : Rp.70.000,00 /sewa sepeda motor Rp.50.000,00
 


lomba blog wisata kalsel
 

Rabu, 16 September 2015

Tepi Danau..

Tepi danau ini nama sebuah rumah makan yang kami kunjungi sepulang dari Taman Labirin. Tempatnya tidak telalu jauh dari Taman Labirin dan ceritanya benar2 di tepi danau gitu deeeh...
Tempatnya lumayan cozy, lesehan gitu dan mungkin kebetulan karena kami datang sebelum jam makan siang sehingga masih bersih dan tenang..


Angin yang berhembus di sekitaran tempat duduk kami lumayan bikin masuk angin saking kencangnya..:))
Tepi danau benar2 berada di tepi tempat yang seperti danau..
Ada perahu yang tertambat di pelataran rumah makan yang menghadap ke danau..pengunjung bisa menaikinya sendiri..




Selain itu, pengunjung juga bisa menyumbang suara lewat karaoke, sayangnya cuma ada kaset dangdut sama jadul buat karaoke..hihi..
Makanannya bakaran dan gorengannya lumayan tapi tidak terlalu istimewa..
yg istimewa sambalnya..maknyus sih menurut saya
Dan yang penting banget saya catet toiletnya bersih dan ada musholla..
Kami menghabiskan banyak waktu di sana sampai pas tiba waktu makan siang mulai banyak pengunjung yang berdatangan baru kami 
meninggalkan tempat....
Kalo kamu suka nyari tempat yang asik, adem dengan pemandangan yg bikin mata istirahat, saya rekomen deh..tapi datengnya jangan pas jam makan siang..yaa... :))

^^

wiken seru bareng temen kantor..

Assalamualaikum man temen...
Akhirnya setelah sebulan terlewat tanpa nyetor tulisan, (huhu...😓) 
saya mulai kangen nulis ala suka2 saya.. 
(akibat kebanyakan ngisi berita di web kantor dengan bahasa agak2 
resmi gitu..hihi..)
Stop tentang kesibukan saya di bulan lalu..mending kita cerita yang rame2 aja..apalagi kalo bukan tempat wisata..<3 <3

Jadi setelah sebulan kami banyak kegiatan di luar gedung, 
ujuk2 balik kantor istirahat malahan bikin laporan2 apa gitu lah..
naah jadi minggu kemaren kami mendadak pengen jalan kemanaaaa yg deket2 aja..yang penting refreshing..

Langsung diputusin kita bakalan ke 'Taman Labirin'
Taman Labirin ini milik pemprop KalSel yaitu BP3T
Terletak di Tambang Ulang Kab.Tanah Laut yang berjarak sekitar 30km lah dari kota Banjarmasin 
(btw kami berangkat dari Banjarbaru jadi lebih dekat lagi).


foto lama...fasilitas yang ada di BP3T
outbond (foto lama...)

flying fox (foto lama...)


Selain Taman Labirin yang katanya terbesar di Indonesia, disini juga merupakan  arena belajar dan oubond.
Ada kandang penangkaran rusa, ada kolam, arena outbond, lapangan yang luas untuk permainan dan perkemahan, taman labirin, juga villa.



Memasuki area kita akan melewati jalanan yang dipenuhi pohon trem besi kanan kiri. Karena kita datang pas musim kemarau lagi puncak2nya jadi tetep lah panas meskipun masih pagi hehe..:)
Pohon2 yang dibuat jadi labirin agak mengering kecoklatan di bagian bawah karena cuaca panas...tapi ternyata pas dari atas menara masih kelihatan hijau ..horeee..

dari atas menara..

walopun agak repot buat naik menara, tapi harus bisaaaa...

dari atas menara ^^

Yang namanya hepi rame rame gak terlalu peduli sih sebenarnya dengan cuaca panas..disukurin aja..

Sebenarnya sebelum taman labirin ini jadi kami juga sudah pernah datang..dengan temen2 kantor juga ..main outbond dan flying fox..kebetulan waktu itu masih akhir2 musim hujan..waktu itu taman labirinnya belum setinggi sekarang..kami masuk tapi kepala masih keliatan nongol..😁😁

begini nih penampakan taman labirin dulu..masih bisa nongol kepalanya...

refreshing itu penting biar gak stress...liburan itu perlu gays..
yuk cari tempat bagus di daerahmu...

^^

Rabu, 29 Juli 2015

Temen-temen ketemu di Jalan ^^

Kalo travelling sendirian ato dalam rombongan kecil 3-5 org pasti berasa banget kalo kita bakalan ketemu orang-orang yang asyik dalam perjalanan..
Tiba-tiba saya kepengen nulis tentang temen yang ketemu di jalan ini, mungkin saja suatu saat ketemu lagi dan kita nggak saling ingat..
paling nggak saya pernah berbagi cerita perjalanan kita haha..dan foto-foto perjalanan kita.. check it out..

Si mas-mas berdua ini naik motor dari Semarang berjam-jam buat nyampe ke Ketep..hihi..saya pun lupa namanya..tadinya cuma minta di fotoin, eh malah jadi ngobrol banyak..
si mas yg baju item beberapa hari lagi katanya mau ke merapi lagi 
ndaki lewat jalur selo..
dan saya lupa juga nih..sapa yang motoin yaaaak..haha..


anak-anak SMA ketemu di gunung..hihi..

ngupi ngupi dengan penduduk lokal..

nah paling banyak temen ketemu di jalan pas ke karimun jawa ini.. 
lucu-lucu dan rame..

 Trio cowok Samarinda yang ternyata belum pernah ke Pulau Derawan  
(secara dari Samarinda kan deket banget tuh ke Berau..sementara kita disini ngiler gila kepingin ke sana..haha)
Si Adi, Erik dan Joko..pinter bahasa Jawa dan Bahasa Banjar..jadi komunikasi lancar habis dengan mereka mereka ini,
mana ketemunya dari satu penginapan di Jepara
trus ternyata satu travel agent juga ke Karimun Jawanya.. 


Satu kapal dengan mereka ini gak terkatakan rame nya..^^
Mereka ini mahasiswa/wi dari Vietnam yang dapat beasiswa buat belajar di Indonesia, jurusannya sih Bahasa Indonesia jadi gak repot juga 
buat komunikasi..
Tapi kalo udah sesama mereka ngomong bakalan roaming internasional lah...halooo... :) :)
Temen Indonesia mereka yang ikut ada Echa, orang Bali yang kuliah di Jogja, ayahnya mengelola watersport di Bali..haha..no hape mana Cha..
dan Danang, dia ini orang Semarang..
lumayan dapat info tempat wisata buat di Semarang buat kapan kapan..
trus thanks to Danang juga udah ngasih info transportasi Dieng..
Temen-temen Vietnam ini ada yang namanya Ken, Tung, Tika, Mey dan yang lain lain..mereka ada yang kuliah di Jogja, Semarang dan Surabaya..


si Ken ini yang paling lucu diantara teman-temannya..segala disuruh nyanyi lah mauuu ajaaah..
paling gaul juga.. seneng pernah kenal kalian-kalian..

Sama temen-temen bareng ber lima plus guide kita Mas Bram yang pake kacamata, si mbak kakak adik org Kediri yg di belakang, trus suami istri yang suami gaul banget hihi..

bella dan sunny turis China..cuma bisa dikit dikit Inggris..btw ada si Ahmad lagi melet di belakang.. ;)

Si duo Solo ngocol Ahmad dan Bayu
Jadi waktu di penginapan Jepara kami kenalan sama si dua orang Solo ini. 
Si Bayu lahir di Kalimantan Selatan Martapura, jadi pas denger kami ngomong dia langsung nebak.. "orang banjar ya.." gitu..
terus ngobrol deh..

 Mahasiswa Jogja yang ketemu di Dieng. Iva, Hera, Zon dan Riau ini naik sepeda motor aja dari Jogja hihi..tapi si Iva orang Wonosobo sih..
Lumayan rame ini anak anak..berasa jadi anak kuliahan lagi kita maah..^^






Ibu-ibu Petani yang kami jumpai di sekitaran ladang di Dieng
Kadang-kadang ngobrol dengan penduduk lokal memberikan pembelajaran-pembelajaran yang nggak didapat dari buku..
Temen-temen di losmen Bu Djono yang baik banget..Mas Kelik, Mas Kiki,
 Mas Dwi..dan yang lainnya juga..

Sebenarnya banyak temen-temen lain yang ketemu di jalan, tapi gak setiap saat ada foto-foto dengan mereka sehingga begitu saja terlupakan..:(


**

Rabu, 22 Juli 2015

"Morning View at Mandiangin"

Minggu, 19 Juli 2015. 
Waktu masih menunjukkan pukul 05.00 wita ketika aku memacu sepeda motor 
menuju kota Banjarbaru. 
Rencana untuk melihat sunrise di bukit Taman Hutan Raya Sultan Adam Mandiangin sudah beberapa waktu terucap oleh temanku yang berdomisili di Palangka Raya. 
Bila lebaran tiba dia akan datang ke rumah kakeknya di Martapura dan kami bisa 
jalan ke Mandiangin.
Setelah shalat Subuh di Banjarbaru kami meluncur di kegelapan subuh menuju hutan raya.
Gelap hanya diterangi lampu-lampu motor kami melewati jalanan aspal yang tidak terlalu mulus, ada beberapa bagian jalanan yang di semen juga. 
Memasuki kawasan hutan terasa adem dengan suasana sepi. 
Dedaunan yang jatuh ke tanah seperti menari-nari  seirama di tiup angin.
Dari Banjarbaru sekitar 30 menit kami sampai ke atas bukit. Belum sampai ke puncak sudah terlihat semburat oren di ufuk timur. Akhirnya kami berhenti di persimpangan sebelum jalan naik ke puncak untuk memfoto keindahan sunrise di sana.
 




Setelah puas menikmati sunrise kami lanjutkan menuju puncak. Dari simpangan tempat kami berfoto-foto sekitar beberapa ratus meter baru sampai ke kaki bukit untuk naik ke puncak. Untuk menuju ke puncak kami harus treking sekitar 10 menit melewati jalanan bersemen yang terus menanjak.




Begitu kami sampai puncak, matahari sudah lumayan tinggi tapi masih adem. Ada beberapa anak muda yang berpapasan dengan kami, mereka nge-camp di atas bukit. Sayang, sepertinya anak-anak tersebut lupa buat ngejaga alam yang mereka tinggali satu malam itu. 
Kami sampai di atas bukit mendapati sampah yang berserakan serta tungku api bekas memasak yang masih ada asapnya, takutnya masih ada apinya dan bisa ngebakar rumput kering disekitarnya..
Kemudian masih ada lagi, di gazebo bahkan di batu..ada aja tuh yang nulis-nulisin pake spidol lah apalah..ya ampuuun...maksudnya apa coba gak tanggung jawab banget sama fasilitas umum dan alam..big no!! ;( ;(

tungku yang ditinggalin ini tadinya masih ada asapnya..nah ditinggal sama pancinya ini..

gazebo nya banyak tulisa-tulisan ginian..oooppppsss...apaan siih..

akhirnya gak tahan juga nih kami buat mungutin sampah sebisa kami..;(
For your attention guys..please deh yaa..
alam nggak bisa ngebersihin dirinya sendiri kalo gak kamu kamu juga yang ngejaga. 
Jadi buat saran aja, kalo ke gunung mau nge camp, 
alangkah baiknya kalo kamu-kamu bawa plastik sampah sendiri buat dibawa pulang..
gak berat juga kali yaa..ntar tanggung jawab sama Sang Maha Pencipta lo, 
kenapa jadi ngotorin bumi ciptaan-Nya. 
Kamu nggak keren kalo kamu buang sampah sembarangan, setuju yaa...

Setelah explore puncak bukit, foto-foto alay ;) akhirnya kita turun dari sana kembali ke habitat. Di perjalanan pulang ketemu rombongan om-om lagi gowes menuju ke atas..keren deh..sayang nggak sempet berfoto bareng..

After all, jalan-jalan ke alam selalu menyenangkan dan memberi pembelajaran kehidupan. Yuuk jalan ke alam..^^

Minggu, 28 Juni 2015

Nge-CEK STATUS KEBUGARAN

Di kantor kita ada kegiatan buat nge cek status kebugaran, 
secara kita kan berkutat dengan segala hal yang berbau kesehatan olahraga. 
Ada beberapa teman yang udah pernah nge cek status kebugaran masing-masing 
tapi nggak nerapin dosis olahraga, 
jadi begitu diperiksa lagi nggak ada tuh kenaikan hasil pemeriksaannya, 
tetap-tetap ajah..jiaaah..

Sebelumnya saya jelasin dulu deh biar nggak roaming. 
Status kebugaran atau kata lainnya adalah kemampuan daya tahan jantung paru 
seseorang tuh perlu buat diketahui, biar kita nggak sembarangan kalo olahraga. 
Olahraga kan ada kategorinya, buat yang kebugarannya baik bisa milih olahraga apa aja, nah buat yang kebugarannya buruk gak bisa, ditakutkan kalo olahraganya over bisa mengakibatkan jantung henti mendadak..gak mau kaaaan... 
Jadi olahraga juga ada dosisnya, untuk nentuin dosis itu harus di cek dulu 
status kebugarannya. 


Seminggu sebelum mulai puasa kami mutusin buat cek status kebugaran masing-masing, terus komit buat nerapin dosis olahraga biar hasilnya bisa meningkat. Cara tes kebugarannya berupa lari/jalan cepat 1,6 km (1 mil) terus dihitung waktu tempuhnya (metode Rockport). 
Waktu tempuh dikonversi hasil daya tahan jantung/parunya (VO2 max - ini ada tabelnya) dengan usia, 
naaah dapet deh hasil tes kebugarannya.

Jadi ya temen-temen..kalo kita nggak biasa olahraga, lari 1 mil itu berat banget..hehe..
saya tuh ya jarang olahraga, 
meskipun di kantor ada peralatan fitness lengkap tapi paling rajin sih saya treadmill 2x seminggu 30 menit atau kardio lainnya dan latihan beban..paling lama 1 jam olahraga
tapi....itu mah kalo lagi rajin..
seringnya sih males..hahaaa...
Bisa dibayangkan pas lari 1 mil berasa seperti berpuluh-puluh kilometer..jiaaah...
padahal cuma memerlukan waktu 15 menit
lumayan teleer...
dan hasilnyaaa.... KURANG !! x00x


Oya btw untuk diet saya gak di warning..
karena Indeks Massa Tubuh (IMT) saya normal cenderung kurang
Yang pasti lebih ke makanan yang sehat lah..buah dan sayur haruus..

Bertekad buat memperbaiki status kebugaran ini maka saya akan mulai menerapkan   
dosis olahraga yaitu...
setiap hari minimal 10 menit atau 3x seminggu minimal 30 menit
kayaknya baru bisa diterapkan habis lebaran niiih...
Bismillahirahmanirrahim

Padahal udah rencana buat naik gunung dan outbond lagi akhir tahun..hihi..
semangaaaat...!!
Menua itu tidak bisa dicegah..tapi kita bisa kan menua secara berkualitas dengan hidup sehat dan menjadi bugar.. 
insyaAllah saya bertekad buat hidup sehat dan bugar ke depannya..yuk sama-sama..


Kamis, 25 Juni 2015

^^ ke PASAR yuuk ^^

Nggak tau kenapa tiba-tiba aja kepikiran mau nulis soal pasar pas puasa-puasa gini..
Sering ke pasar? Kalo saya nggak terlalu..cuma kalo pas weekend bisa sesekali ke pasar tradisional buat beli sayur mayur dan buah-buahan, lebih sering malesnya sih..paling kalo lagi pengen masak apa gitu, tinggal mesan tukang sayur yang sering lewat depan rumah..

Kalo di seputaran Banjarmasin-Banjarbaru-Martapura ada beberapa pasar yang lumayan rame..yuk mari kita ceritain 

Pasar Terapung (Floating Market)

 

Nah ini terkenal di KalSel dan merupakan salah satu objek wisata yang sering dikunjungi turis lokal maupun mancanegara.
Ada 2 tempat dimana Pasar Terapung ini mangkal, Muara Kuin dan Lok Baintan.
Untuk yang Muara Kuin saya pernah ke sana 2 kali. Pertama pas kuliah, kedua pas nganterin tamu acara dari beberapa propinsi di Indonesia. Kabar sedihnya, katanya pasar ini sudah jarang beroperasi, cuma hari tertentu aja karena udah mulai sepi pengunjung. Pasar ini mulainya subuh banget..jadi kalo jam 7 nyampe udah mulai sepi karena udah pada balik pedagangnya.
Yang kedua adalah Lok Baintan. Yang ini masih rame dan banyak dikunjungi wisatawan. Tempatnya lebih dekat dituju sekitar setengah jam naik kapal (tergantung naik kapalnya darimana siih..) dan di Lok Baintan pasar tutup agak siangan jadi kita gak perlu terlalu pagi berangkat.
Daaaaan...ternyata sekarang juga ada dibuka pasar terapung di siring kota Banjarmasin setiap hari Minggu, agar masyarakat bisa langsung melihat dan menikmati lewat darat. Siring kota ini letaknya berseberangan dengan Masjid terbesar di KalSel yaitu Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang mana sekitarannya adalah area car free day tiap minggu.
Btw, gak semua orang Banjarmasin dan sekitaran yang pernah ke pasar terapung sepertinya.

Pasar Intan ato Komplek Pertokoan Cahaya Bumi Selamat Martapura

Karena kita sesekali kedatangan tamu luar daerah, jadi objek yang dikunjungi selain Pasar Terapung pastinya Pasar CBS di Martapura.
Pasar yang luas ini terdiri dari ratusan toko yang menjual berbagai macam jenis batu-batuan dari yang murah sampai yang paling mahal, dari zirkon sampai berlian hitam ada di sini. Ada juga berbagai souvenir etnik seperti aksesoris cincin kalung gelang dari batu-batuan, kerajinan tangan seperti tas-tas manik dan anyaman, gantungan kunci, serta masih banyak lagi..
Pasar ini gak pernah sepi pengunjung apalagi pas jaman batu akik dimana-mana..meskipun begitu suasana di pasar ini tetap nyaman dan terjaga kebersihannya. Jika kita berjalan agak ke pinggir dari toko-toko ada warung-warung terbuka yang jualan aneka jajanan khas.

Pasar Wadai (Ramadhan Cake Fair)

gini nih kira-kira penampakan pasar wadai kalo lagi nggak membludak pengunjung
Pasar wadai (wadai=kue) ini sejenis pasar kuliner yang cuma ada di bulan puasa. Segala macam kuliner dari sayur mateng, aneka es buah, aneka kue kue yang jarang ditemui dihari lain di luar Ramadhan ada di sini. Tak heran pasar ini dibanjiri pengunjung yang ngabuburit nunggu saat berbuka puasa. Pasar ini buka dari jam 3 siang. Terus terang saya agak males ke pasar wadai, selain gak terlalu doyan kue manis-manis, saya juga gak terlalu senang ke tempat yang berjejalan orang. Pasar wadai ini masih tetap buka sampai selesai Magriban (gak semua stand sih..). Pasar wadai ini ada dimana mana kalo lagi bulan Ramadhan.

Pasar Tradisional

Kenapa suka ke pasar tradisional? Selain banyak buah-buahan lokal (btw karena saya lebih suka buah lokal), sayur mayur dan ikannya pun masih segar dibandingkan di supermarket. Tapi..kadang saya pilih-pilih juga pasarnya yang bersih, bukannya sok bersih, tapi males juga kan kalo becek-becekan gitu. Kebetulan ada beberapa pasar tradisional bersih yang lumayan lah kalo dari rumah jaraknya, tapi kalo niat ke pasar udah dijalanin aja..hehe..
Kadang kalo pas ngantor ada pasar tumpah (di sini kita nyebutnya "pasar sejumput") yang buka tiap pagi bisa mampir kalo cuma sekedar nyari sayuran segar buat di rumah^^ 

Jadi..ke pasar itu kadang-kadang asik juga loo..apalagi kalo ke pasar intan sembari cuci mata.. :))