Selasa, 24 Juni 2014

Penanganan Cedera Olahraga

Cedera Olahraga adalah segala bentuk ruda paksa/trauma sebagai akibat berolahraga
Cedera OR terjadi karena ketidakmampuan jaringan (otot,persendian, tendon dan kulit) dan organ tubuh lainnya dalam menerima beban latihan pada saat berolahraga.

Bentuk Cedera OR :
Strain : Kerusakan yg terjadi pada otot dan atau tendon karena penggunaan/peregangan yg berlebihan

Sprain : kerusakan yg terjadi pada ligamen karena peregangan yang berlebihan. Sprain derajat ringan biasa disebut keseleo

Contusio : kerusakan yg terjadi pada jaringan lunak karena benturan langsung pada otot atau ligamen. Bila disertai dengan perdarahan disebut hematoma (memar)

Dislocation : pergeseran letak sendi dari tempat yg seharusnya disertai dg kerusakan kapsul sendi dan ligamen yg mengelilinginya.

Fracture : terputusnya kontinuitas tulang  dan atau tulang rawan baik komplit maupun tidak komplit.

Muscle Cramp (Kram Otot) : kelainan pada otot akibat gangguan sirkulasi darah.

Heat exhaustion (sengatan panas) : kelelahan akibat sengatan panas. Bila tidak segera ditangani dapat menimbuulkan gangguan pembuluh darah otak (heat stroke)

Luka : Merupakan hilangnya diskontinuitas jaringan yg menyebabkan terpaparnya jaringan dengan dunia luar (misal: laserasi, maserasi, ekskoriasi dll) 

Penatalaksanaan cedera otot/sendi (benturan, regangan, robekan) :
Rest (Istirahat)
Setiap cedera perlu waktu untuk penyembuhan, khusus daerah yang cedera wajib diistirahatkan penuh sampai sembuh.

Ice (Es)
- Kompres daerah cedera dg es
- Hancurkan es batu menjadi potongan kecil, bungkus dengan plastik, lapisi dg kain tipis yg
  dibasahi, lalu tempelkan pada daerah yg cedera
- Lakukan kompres es selama 15-20 menit setiap 1-2 jam

Compress (Balut Tekan)
Balut area cedera dengan pembalut elastis (elastic bandage)

Elevation
Angkat daerah cedera lebih tinggi dari dada/jantung

RICE dilakukan selama 24-48 jam pertama sejak terjadinya cedera. Setelah itu dapat dilakukan kombinasi kompres dingin dan hangat untuk memperbaiki vaskularisasi jaringan yg cedera

Penatalaksanaan Kram Otot
- Rest (istirahat)
- Naikkan anggota tubuh yg kram, cari posisi yg nyaman dan rileks untuk melakukan terapi
- regangkan otot yg kram ke arah yg berlawanan utk menjangkau otot tersebut
- Lakukan pemijatan otot yg kram dengan perlahan ke arah jantung guna melancarkan  
  aliran darah
- Oleskan penghangat (balsem dsb) utk membantu melancarkan aliran darah 

Bagaimana membedakan kram otot dengan robekan/regangan (strain) otot
- Amati proses cedera, strain otot biasanya karena benturan atau tarikan otot yg mendadak
  saat latihan, sedangkan kram biasanya timbul mendadak tanpa adanya benturan.

- Bila meragukan, cobalah tes dengan meregangkan otot ke arah yg berlawanan seperti
  saat terapi kram. Bila otot tersebut kram maka akan terasa lebih nyaman, sebaliknya bila 
  otot tersebut robek maka akan semakin sakit.

Pertolongan Henti Jantung dan Nafas/CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation)
Panggil Ambulan/bantuan
Periksa Kesadaran
Lakukan : 
Airway : Tengadahkan pasien, naikkan dagu, luruskna jalan nafas, periksa apakah ada sumbatan
Breathing : Periksa nafas, cek hembusan nafas, lihat apakah dada naik turun. Bila tidak ada nafas, lakukan pernafasan 2 kali dari mulut hingga paru-paru mengembang. 2 nafas bantuan tiap 5-6 detik
Circulation : Periksa nadi, cek pada leher atau pergelangan tangan. Bila tidak ada denyutan maka lakukan pemompaan pada dada (antara 2 puting) sebanyak 30 kali
( 1 siklus = 2 nafas bantuan + kompresi jantung )

Pertolongan Cedera Kepala (Penurunan Kesadaran)
- Periksa Kesadaran
- Periksa nadi dan nafas
- bila ada henti jantung & nafas lakukan CPR
- beri bantuan oksigen & infus cairan RL bila tersedia
- Pasangkan penyangga leher (bisa menggunakan kertas yang tebal)
- Hati-hati dlm mengangkat korban, posisi tulang belakang sebisa mungkin tidak berubah 
  bisa menggunakan alas yg keras/papan)
- Kirim ke rumah sakit terdekat

Dehidrasi
- Dehidrasi menyebabkan kerusakan sel-sel tubuh termasuk sel otak
- Sebelum latihan disarankan untuk mengkonsumsi kurang lebih 1 gelas air putih
- Pada latihan yg berat, disarankan mengkonsumsi kurang lebih 1 gelas air putih tiap 15 mnt
  untuk mencegah dehidrasi
- Minuman isotonik disarankan bila latihan terus menerus selama lebih dari 1,5 jam
- Hindari kopi, teh, coklat dan soda karena akan memicu produksi urin sehingga 
  mempermudah terjadi dehidrasi
- Tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi minuman suplemen energi yang mengandung kafein 
  sebelum latihan
  Minuman sejuk lebih dianjurkan karena lebih mudah diserap oleh tubuh
- Jangan minum yang panas setelah berlatih

fasilitasi penanganan cedera olahraga
alat dan bahan untuk penanganan secara RICE
kompres es dengan di lapisi handuk sebelumnya

dibalut

ditinggikan

Sumber : BKOM KalSel
dr.Rinah Dharmawati
untuk lebih jelas nya bisa mengnjungi laman facebook kami di BKOM Kalsel, terimakasiiiih ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar