Sabtu, 16 Desember 2017

Menyusuri Keindahan Taman Sari 'the water castle'

Matahari pagi bersinar cerah ketika aku memasuki kawasan Taman Sari 
Sudah banyak wisatawan domestik yang mengantre untuk membeli tiket masuk 
padahal ini adalah hari kerja..
Apalagi kalau hari libur, sepenuh apa ya tempat ini?
Hmm aku tak ingin membayangkannya
Bagian depan taman sari, walopun pintu masuknya (ticketing) lewat bagian belakang
jam buka tempat ini adalah pukul 09.00 pagi hingga sekitar 15.00 sore
tiket masuknya cuma 5000 rupiah
dan jika kamu ingin menggunakan jasa guide bisa dengan biaya sukarela.
Bagi yang ingin menggunakan tempat ini untuk foto prewed dikenakan biaya khusus..
Nah ini tarifnya saat ini..yg mau prewed dll
Pertama kali yang menarik dari taman sari adalah bentuk arsitektur bangunannya yang eksotik.
Konon, Sultan Hamengkubuwono I sendiri lah yang merancang bentuk bangunan ini, meskipun sumber lain mengatakan bangunan ini dirancang oleh orang Portugis..but whatever lah yang penting saat ini kita bisa menikmati keindahan bangunan yang dibangun pada pertengahan abad 18 ini.

Ada 2 macam kolam yang berada di tempat ini
yaitu kolam besar untuk pemandian para putri sultan dan kolam kecil yang terletak di belakang bangunan bermenara khusus untuk pemandian Sultan.
Ini kolam yang besar untuk pemandian para putri sultan
Bagian kolam yang kecil terdapat di belakang menara untuk mandi Sultan 
Terlepas dari beberapa cerita seksi tentang bangunan ini, yang pasti ini adalah tempat untuk bersantai keluarga kerajaan.

Ada beberapa bangunan yang terletak di dalam komplek perrkampungan taman sari ini yang saling berhubungan secara sejarah
Ada water castlenya sendiri, kemudian sumur gumuling atau masjid bawah tanah dan pulo cemeti

Sumur gumuling ini terletak di bawah tanah, begitu masuk dari pintu kita akan melewati lorong beratap rendah dengan bentuk pintu masjid yang remang-remang sampai kita menemukan sentral dari bangunan ini yaitu mihrab.
Lorong di sumur gumuling
Mihrab dengan atap yang terbuka
Mihrabnya sendiri berada di bagian atas lantai, 
 ditopang oleh 4 buah tangga di empat sisinya serta 1 buah tangga menuju ke bangunan tingkat 2. Bagian atap mihrab terbuka..kita bisa dengan bebas melihat langit terbentang di atas kepala
mitosnya nih..lorong-lorong di sini tembus hingga ke pantai selatan, dan bangunan ini memiliki garis imajiner yang menghubungkan gunung merapi dan pantai laut selatan.
Terus mitosnya lagi, di sini jadi tempat pertemuan Sultan dengan Ratu Laut Selatan.
Setelah membaca lagi, ternyata lorong ini dibangun sebagai jalur pelarian keluarga kerajaan jika sesuatu terjadi di kerajaan karena pada saat itu memang sedang zaman perang.
akan tetapi lorong untuk keluar tersebut saat ini sudah ditutup.
Lorong di sumur gumuling lantai 2
Bangunan di pulau cemeti lebih memprihatinkan keadaannya, hanya sisa-sisa reruntuhan 
di mana-mana. 



Bangunan di komplek ini sudah didera banyak kejadian mulai dari perang di abad 18, gempa bumi besar tahun 1867 dan 2006, dan syukurlah masih bertahan walaupun hanya sisa-sisa.
Ohya..yang menggembirakan adalah UNESCO telah menetapkan kalau situs cagar budaya taman sari menjadi salah satu World Herritage Site di Indonesia sehingga situs ini akan direstorasi oleh UNESCO. Beruntung aku berkunjung sebelum adanya restorasi..jadi aku sepertinya harus ke sini lagi setelah restorasi..hehe..
Saat ini aku masih berjalan di seputar komplek dan menemukan perkampungan warga dengan beberapa aktifitas seperti berjualan cendera mata kaos, batik dan lain-lain. Katanya setelah 
diambil alih UNESCO mungkin tidak akan ada lagi perkampungan warga..entahlah..kita lihat saja nanti.
Yang pasti lagi harga tiket masuknya bakalan naiiiiik.... 😂😂






Tidak ada komentar:

Posting Komentar