Ada satu pepatah dari Lao
Tzu berbunyi journey a thousand miles is
begin with a single step (perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu
langkah). Ya, pepatah kuno itu menuntun saya menelusuri kepingan-kepingan
keindahan Indonesia selagi punya waktu. Penelusuran itu juga termasuk di daerah
saya sendiri yaitu Loksado, salah satu destinasi wisata Kalimantan Selatan yang
tak bosan untuk dieksplore.
Loksado mungkin tidak
seindah tempat-tempat lain di Indonesia, namun dengan pesonanya tersendiri tak
pernah sepi dari wisatawan terutama wisatawan lokal yang ingin berpetualang menikmati keindahan alam.
Satu kalimat tidak akan cukup untuk menggambarkan Loksado.
Satu kalimat tidak akan cukup untuk menggambarkan Loksado.
Perjalanan berawal kota
Banjarbaru menempuh perjalanan darat sekitar
2,5 jam, saya dan rombongan sampai di Kandangan,
ibukota Hulu Sungai Selatan.
2,5 jam, saya dan rombongan sampai di Kandangan,
ibukota Hulu Sungai Selatan.
Dari Kandangan
menuju Loksado memakan waktu 1 jam melewati pemandangan pegunungan Meratus yang
luar biasa indah.
Untuk menikmati suasana
Loksado kali ini kami memutuskan untuk menginap 1 malam di Mount Meratus
Resort.
Tempat yang nyaman dengan konsep back
to nature sehingga terasa lebih menyatu dengan alam,
resort ini juga berada
di pinggir sungai Amandit.
Dari depan
kamar kita bisa langsung melihat dinding-dinding pegunungan yang membatasi
sungai. Berjalan sedikit melewati taman yang asri kita bisa langsung sampai di
pinggir sungai berbatu yang mengalirkan air sejuk.
Air Terjun Haratai
Karena waktu terbatas
yang kami miliki untuk eksplore jadi kami memutuskan untuk ke air terjun yang
paling mudah dituju yaitu air tejun Haratai yang terletak di Desa Haratai
Loksado.
Air terjun ini merupakan satu dari banyak air terjun yang terdapat di Loksado. Sesampai di penginapan kami langsung ke Haratai dengan menggunakan ojek yang merupakan satu-satunya alat transportasi untuk menuju ke sana.
Air terjun ini merupakan satu dari banyak air terjun yang terdapat di Loksado. Sesampai di penginapan kami langsung ke Haratai dengan menggunakan ojek yang merupakan satu-satunya alat transportasi untuk menuju ke sana.
Akses jalan menuju
Haratai cukup baik dimana jalanan sudah disemen oleh pemerintah daerah. Jalan
yang dilalui cukup berliku, setelah lepas dari perkampungan maka akan didapati
jalan agak sempit dengan sisi sebelah gunung dan sisi sebelahnya jurang.
Perjalanan menuju
Haratai sekitar 20 menit dan akhirnya kami sampai di jembatan menuju air
terjun. Dari jembatan kita harus berjalan sekitar 10 menit lagi untuk
benar-benar sampai. Jalan menuju air terjun sangat teduh dengan pohon pohon
besar menaungi jalanan, sebagian pohon-pohon tersebut adalah pohon kayu manis.
Ada gazebo yang bisa
dipakai untuk berteduh dekat dengan air terjun. Beritahu tukang ojek jika kita
ingin berenang di bawah air terjun agar mereka bisa mengawasi untuk
menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan karena daerah masih terpencil dan
agak rawan.
Menghabiskan waktu
dengan duduk di batuan sambil merendam kaki di air yang dingin serta merasakan
percikan air terjun yang sampai di badan juga sudah menyenangkan buat
dilakukan.
Sensasi Bamboo Rafting di Sungai
Amandit
Yang tidak boleh dilewatkan jika ke Loksado adalah Bamboo Rafting atau masyarakat lokal
menyebutnya dengan belanting paring.
Lanting ini terbuat dari bambu yang diikat.
Lanting bambu ini fleksible jika dikendarai di atas sungai yang banyak jeram dan batuan. Hampir semua masyarakat dayak di Loksado mahir menggunakan lanting ini. Konon dulu lanting digunakan untuk membawa hasil panen masyarakat ke kota lewat jalur sungai, kemudian sesampai di tujuan lanting ini akan dibuka ikatannya dan bambunya bisa di jual.
Lanting ini terbuat dari bambu yang diikat.
Lanting bambu ini fleksible jika dikendarai di atas sungai yang banyak jeram dan batuan. Hampir semua masyarakat dayak di Loksado mahir menggunakan lanting ini. Konon dulu lanting digunakan untuk membawa hasil panen masyarakat ke kota lewat jalur sungai, kemudian sesampai di tujuan lanting ini akan dibuka ikatannya dan bambunya bisa di jual.
Untuk memesan lanting
bambu kita cukup bilang di penginapan dan mereka akan menghubungkannya. Karena
penginapan kami berada di pinggir sungai Amandit maka kami cukup menunggu di
aula penginapan sebelum turun menuju sungai. Joki lanting akan datang menjemput
beserta peralatan keamanan berupa pelampung dan helm.
Menikmati perjalanan 2-3
jam menaiki lanting bambu ini benar benar pengalaman yang menyenangkan. Satu
lanting diisi oleh 3 orang penumpang ditambah 1 orang joki. Kita bisa membawa
makanan dan minuman untuk mengusir kebosanan jika arus santai, tapi jangan
buang sampahnya ke sungai ya. Waktu yang nyaman untuk belanting paring ini
adalah di pagi hari agar tidak terlalu panas.
Saat menaiki lanting
bambu kita bisa mengalami apapun di perjalanan tanpa persiapan. Bambu bisa saja
tiba-tiba terbelah karena menabrak batu, landas bahkan terbalik. Banyak
tidaknya kejadian sepanjang arung jeram ini tergantung pengalaman joki lanting.
Cara pemilihan arah agar mengurangi resiko terbalik dan cepatnya tindakan joki
mengatasi masalah yang dihadapi di depan mata. Sensasinya tak terkatakan,
pastinya beda dengan rafting menggunakan perahu karet.
Kegiatan berakhir di end
point rafting Tanuhi,
di pelabuhan para joki melepas ikatan bambunya kemudian
diangkut pakai mobil atau sepeda motor untuk kemudian bisa dipakai lagi.
Dari
sini kami diangkut dengan mobil pick up melewati sisi-sisi gunung yang indah
menuju destinasi wisata lain di Tanuhi.
Kolam Air Panas Tanuhi
Kolam ini merupakan
salah satu objek wisata yang selalu ramai. Wisatawan yang ingin masuk bisa
membayar tiket yang cukup murah yaitu
Rp.3.500,00/orang. Tempat ini dikelola oleh Pemerintah Daerah
Hulu Sungai Selatan.
Hulu Sungai Selatan.
Tempatnya sangat
lengkap, selain kolam air panas dari panas alam,
juga ada kolam renang, cottage, aula pertemuan, kantin dan lapangan tenis. Di sekeliling tempat ini kita disuguhi pemandangan hutan dan gunung yang sangat menyejukkan. Tempat ini juga sering digunakan untuk kegiatan family gathering instansi pemerintah maupun swasta.
juga ada kolam renang, cottage, aula pertemuan, kantin dan lapangan tenis. Di sekeliling tempat ini kita disuguhi pemandangan hutan dan gunung yang sangat menyejukkan. Tempat ini juga sering digunakan untuk kegiatan family gathering instansi pemerintah maupun swasta.
Dari Tanuhi kami
diantarkan kembali ke penginapan dan bersiap-siap untuk pulang karena
perjalanan kali ini sudah berakhir, akan tetapi masih ada waktu lain untuk
kembali menyambangi tempat-tempat lain yang tidak termasuk di penelusuran kali
ini di Loksado.
Mari kita berpetualang di Kalimantan Selatan..
Jangan lupa untuk terus menjaga alam Indonesia tercinta ini yaa..
Mari kita berpetualang di Kalimantan Selatan..
Jangan lupa untuk terus menjaga alam Indonesia tercinta ini yaa..
Info dan Tips :
- Bandara Syamsudin Noor yang terletak di Kota Banjarbaru dapat dituju dari
berbagai tempat di Indonesia dengan penerbangan komersial seperti Garuda Indonesia yang menyediakan penerbangan dari banyak kota besar di Indonesia. Jika Anda ingin
langsung menuju Loksado bisa mencarter mobil di sekitaran bandara, atau minta
antar taksi/ojek ke depan jalan yang dilalui angkutan umum.
-Loksado berjarak sekitar 38 Km dari Kota Kandangan atau 165
Km dari Kota Banjarmasin. Bisa ditempuh dengan menggunakan angkutan umum atau
kendaraan pribadi. Jika menggunakan angkutan umum, dari terminal di kota
Kandangan untuk ke Loksado atau Tanuhi bisa menggunakan ojek (tarif Rp.60.000,00
– Rp.100.000/sekali jalan) atau carter mobil (Rp.300.000,00/ sekali jalan)
-Penginapan recommended : Mount Meratus Resort di Loksado,
tarif Rp.350.000 – Rp.400.000,00 Cp.082115091548. Selain itu banyak juga
homestay murah di sekitar Loksado dan Tanuhi dengan tarif berkisar
Rp.100.000,00 – Rp.150.000,00
-Lanting bambu : Rp.300.000,00
-Ojek ke Haratai dari Loksado : Rp.70.000,00 /sewa sepeda motor
Rp.50.000,00